Selasa, 24 April 2012 Visit to Kampung Wisata Pertenunan Rabu (14/03/12) yang lalu saya dan teman-teman Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi Reguler B, Fakultas Ilmu Sosial dan ilmu Politik Universitas Mulawarman Samarinda berkunjung ke kampung pertenunan sarung khas asli Samarinda yang berlokasi di Kel. Mesjid Kec. Samarinda Seberang. Kunjungan ini adalah bagian dari tugas Publisitas yang diberikan oleh Bapak Faisal. Untuk sampai disana dengan menggunakan kapal melalui pelabuhan Samarinda membutuhkan waktu kurang dari 10 menit. Jika melalui jalur darat membutuhkan waktu hingga 15 menit lebih. Di kapal kita di suguhkan pemandangan yang indah seperti kapal-kapal yang sedang berlayar atau sedang menepi, pinggiran kota tepian Samarinda, dll. Hari tersebut juga bertepatan dengan dilakukannya penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Samarinda dengan Dekranas Pusat terkait kesepakatan kerja sama mewujudkan Samarinda Seberang sebagai Kampung Wisata. Rencana dijadikannya Kecamatan Samarinda Seberang sebagai Kampung Wisata itu juga mendapat dukungan dari Kementerian Lingkungan Hidup yang menyatakan akan membantu pengolahan air bersih di kecamatan tersebut agar bisa dikonsumsi masyarakat juga bisa digunakan sebagai bahan baku dalam pengelolaan Sarung Samarinda. (Sumber: PhinisiNews/Ant)   Sehingga sampainya disana sudah rame dengan tamu-tamu yang hadir khususnya masyarakat sekitar. Dan Bapak Faisal juga sudah berada disana terlebih dahulu, lalu mengajak kami naik ke rumah adat Lamin. Di dalam lamin banyak stan seperti pameran. Ada kerajinan tangan yang biasa dikenal dengan hand made, ada alat tenun beserta ibu yang sedang menenun, ada yang sedang memintal benang, ada kumpulan-kumpulan jenis sarung asli Samarinda, hingga ada kain tenun manik terpanjang yang mendapatkan Rekor Muri.   Sayangnya saya tidak sempat untuk masuk kedalam gang pertenunan dikarenakan gang tersebut penuh masyarakat sekitar karena ada acara Dekranasda Kaltim. Acara tersebut di hadiri oleh ketua Dekranasda Kaltim Puji Syaharie Jaang beserta suami yang merupakan Wali Kota Samarinda, Ibu Menteri Okke Hatta Rajasa, anggota DPR RI Inggrid Kansil, dll. Kedatangan Ibu Menteri juga disambut dengan tarian yang menggunakan sarung asli khas Samarinda. Demikian itulah pengalaman berkunjung saya ke kampung pertenunan sarung khas Samarinda. Tidak menyesal untuk berkunjung kesana karena kampung tersebut dijadikan kampung wisata dan kita dapat lebih mengenal dan melihat lebih dekat bagaimana cara membuat dan menenun sarung khas Samarinda. Posted by annieczha at 04.44 | Link to this post ::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::: Paste Counter code here!

NamaKu : Annisa Meiriani
AgamaKu : Islam
UmurKu : 20 tahun
Skulah di : SMANSA Tenggarong
Campus : Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik
Universitas Mulawarman
Prodi : Ilmu Komunikasi

....
	AnNIcHa cHae Cw!e...Cw!e... RanDy E.V.Y eRny iNdra RoYaN InEs Elly YayUk Rifi NanDa DiAn Melia DJ_2 manika
	Maret 2009 Maret 2012 April 2012
	Paste tagboard code here!